Virus Influenza
Flu merupakan penyakit pernafasan yang disebabkan oleh virus
yang biasa disebut virus influensa.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Ada 3 bentuk virus, virus A,
B, dan C. Tipe A dan B adalah virus yang menyerang manusia. Sementara virus
tipe C jarang menyerang manusia.
Virus influensa tipe A memiliki beberapa subtipe yang
ditandai adanya Hemagglutinin (H) dan Neuramidase (N).
Gambar 1. Struktur virus influensa A
Strain virus dikarakterisasikan berdasarkan dua macam
protein yang terdapat pada permukaan virus. Dua macam protein tersebut adalah
Neuraminidase dan Hemagglutinin. Kedua protein ini terdapat di permukaan virus
layaknya paku-paku yang menancap. Dan kira-kira 80% nya adalah hemagglutinin,
protein trimerik yang berfungsi dalam proses penyerangan virus ke sell tuan
rumah. Sedangkan 20 %-nya terdiri dari neuraminidase, yang diperkirakan
terlibat dalam pelepasan partikel virus baru dari cell host. Bagian dalam
sell mengandung RNA yang merupakan kode genetik untuk proses replikasi.
Pada virus influensa, terdapat 15 subtipe hemagglutinin yang
berbeda dan 9 subtipe neuraminidase. Untuk setiap perbedaan tipe akan
menghasilkan virus dengan strain yang berbeda juga. Sebagai contoh virus flu
burung, AH5N1. A untuk tipe virus influensa jenis A, hemagglutinin tipe 5, dan
neuraminidase tipe 1. Dan virus ini akan terus bermutasi menghasilkan
virus-virus baru yang lain dengan virus asalnya. Misalnya virus H9N14, H9N2,
H1N1, dan strain-strain lainnya. Diketahui bahwa yang paling mematikan adalah
strain virus H5 dan H7 yang dapat menimbulkan kematian yang luas pada hewan
ternak.
Gambar 2. Perkembangan mutasi virus
influenza
Virus influensa yang menyerang unggas disebut virus Avian
Influensa (AI). Awalnya virus ini hanya menular antar unggas. Namun kemudian
diketahui bahwa virus ini mampu menyerang hewan lainnya seperti babi dan sapi.
Kebanyakan strain virus tidak dapat berpindah dari hewan kepada manusia, namun
virus yang telah bermutasi dan menyerang manusia dapat menular ke manusia
lainnya, hal ini dapat menyebabkan pendemik flu yang luas. Virus flu burung
yang kemarin sempat membuat heboh adalah subtipe H5N1 yang memiliki waktu
inkubasi selama 3-5 hari.
Virus Flu dapat menyebar melalui udara, berbagi alat makan
dan minum, atau kontak langsung dengan penderita. Intinya virus flu sangat
mudah menyebar dan menular. Virus yang menempel di kulit dapat masuk ke dalam
tubuh saat menyentuh atau menggaruk hidung dan mulut. Mencuci tangan sangat
penting guna membatasi penyebaran virus. Gejala akan terasa pada satu sampai
empat hari setelah infeksi.
Gambar 3. Infeksi virus masuk
melalui hidung
Biologi molekuler dari virus influenza sangat kompleks dan
full mekanisme-nya masih belum jelas seluruhnya. Meski begitu, para ahli sudah
menyadari bahwa vaksin anti influenza yang efektif tidak akan dapat
dikembangkan karena proses mutasi sang virus yang sangat cepat. Sekali vaksin
telah berhasil diciptakan untuk satu jenis virus, virus tersebut dengan cepat
akan bermutasi dan menjadi resistan. Vaksin terus diproduksi untuk virus-virus
A dan B yang telah diketahui, meskipun strain baru dari virus tersebut masih
bisa menginfeksi orang-orang yang telah di beri vaksinasi. Inilah mengapa virus
influensa seringkali menjadi wabah pendemik yang luas.
Banyak sudah usaha membuat obat dan antivirus influensa
telah dilakukan. Namun tidak ada satu obat/antivirus-pun yang mampu untuk
menghancurkan semua jenis strain virus. Pembuatan antivirus harus terus
dilakukan seiring dengan munculnya virus influensa dengan strain-strain baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar