Antibodi Baru Bantu Penemuan Vaksin AIDS
Jakarta (ANTARA News/Reuters) - Para
peneliti telah menemukan antibodi yang dapat melindungi dari virus AIDS dan
mungkin dapat menggunakannya untuk merancang sebuah vaksin untuk melawan virus
fatal yang tidak dapat disembuhkan.
Tubuh beberapa orang membuat protein sistem kekebalan tubuh setelah terinfeksi virus AIDS, bila terlambat sulit bagi mereka melakukannya dengan baik. Namun vaksin yang dirancang dengan baik mungkin membantu tubuh memproduksi itu lebih cepat, para peneliti melaporkan dalam jurnal Science edisi Jumat.
Tubuh beberapa orang membuat protein sistem kekebalan tubuh setelah terinfeksi virus AIDS, bila terlambat sulit bagi mereka melakukannya dengan baik. Namun vaksin yang dirancang dengan baik mungkin membantu tubuh memproduksi itu lebih cepat, para peneliti melaporkan dalam jurnal Science edisi Jumat.
"Saya lebih optimistis tentang vaksin AIDS saat ini dari pada 10 tahun terakhir," kata Dr Gary Nabel dari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Infeksi, yang memimpin studi ini, dalam sebuah wawancara telepon.
Dua dari antibodi dapat menempel dan
menetralkan 90 persen berbagai mutasi human immunodeficiency virus penyebab
AIDS, ujar Nabel.
"Ini merupakan antibodi yang berkembang setelah terinfeksi. Itu adalah bagian dari masalah kita dalam menghadapi HIV - sekali saja seseorang terinfeksi, virus ini selalu terdepan dari sistem kekebalan tubuh," kata Nabel.
AIDS menginfeksi sekitar 33 juta orang di
seluruh dunia, menurut badan PBB AIDS. Aids telah membunuh 25 juta orang sejak
wabah ini dimulai pada awal 1980-an dan tidak ada vaksin atau obat, walaupun
obat-obatan dapat membantu mengendalikannya. Virus tersebut sulit untuk dilawan karena sebagian menyerang
sel sistem kekebalan tubuh dan sebagian bermutasi terus-menerus, menjadikannya
sasaran bergerak untuk obat atau sistem kekebalan tubuh.
Sudah hampir mustahil untuk membuat vaksin
yang akan mempengaruhi virus. September lalu, para peneliti melaporkan penemuan
terbesar mereka namun dengan vaksin yang muncul untuk menurunkan tingkat
infeksi sekitar 30 persen pada sukarelawan Thailand, tapi persidangan menuai
banyak pertanyaan.
Sasaran Bergerak
Para peneliti mencari bagian virus yang
tidak bermutasi sehingga mereka dapat merancang vaksin yang akan melindungi
terhadap virus yang terus berubah. Tim Nabel menemukan dua antibodi dalam darah pasien
terinfeksi HIV yang tidak sakit walaupun terinfeksi. Orang-orang ini disebut
non-progressors dan peneliti mempelajari sistem kekebalan tubuh untuk
mengetahui mengapa mereka mengendalikan virus lebih baik daripada kebanyakan
pasien.
Mereka kemudian menemukan sel sistem
kekebalan tubuh disebut B-sel yang membuat antibodi ini khusus, menggunakan
perangkat molekul baru yang mereka temukan. Dalam eksperimen lain, mereka berhasil membekukan salah satu
antibodi dalam proses penyambungan dan menetralkan virus, mendapatkan gambar
tingkat-atom dalam proses yang disebut x-ray kristalografi.
Mampu "melihat" seperti apa
struktur tersebut memungkinkan para peneliti merancang vaksin menggunakan
proses yang disebut desain vaksin rasional, yang serupa dengan suatu teknik
membuat obat yang disebut rancangan obat rasional, kata Nabel.
Vaksin juga memungkinkan untuk desain
terapi gen guna membantu pasien membuat antibodi itu sendiri, atau menggunakan
teknik lama dengan transfusi antibodi secara langsung. Salah satu antibodi,
yang disebut VRC01, sebagian meniru cara sel kekebalan disebut CD4 T-sel yang
melekat pada sepotong virus AIDS yang disebut gp120, kata para peneliti.
"Antibodi melekat pada bagian virus yang tak berubah, dan menjelaskan mengapa mereka dapat menetralkan seperti berbagai jenis HIV yang luar biasa," kata Dr John Mascola, yang bekerja pada studi ini, dalam sebuah pernyataan.
"Penemuan ini luar biasa luas menetralisir antibodi terhadap HIV dan analisis struktural yang menjelaskan bagaimana mereka bekerja adalah perkembangan menarik mempercepat upaya kami untuk menemukan vaksin pencegahan HIV untuk digunakan secara global," Direktur NIAID Dr Anthony Fauci mengatakan dalam sebuah pernyataan. Selain itu, teknik yang digunakan tim untuk mencari antibodi baru merupakan strategi baru yang dapat diterapkan untuk merancang vaksin untuk berbagai penyakit menular lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar